Oleh: Fikri Farikhin, M.Pd.I
Jam 1 dinihari kita sampai di Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Ketua rombongan kami turun dari bis dan menemui pengurus Pesantren. Beberapa menit kemudian, kami beserta rombongan 1 bis disuruh turun dan kami diajak menuju ke penginapan.
Kami langsung takjub ketika memasuki halaman kampus. Kami diajak menginap di Kampus Pesantren Amanatul Ummah yang bangunannya megah luar biasa. Padahal Kampus ini masih baru berdiri tahun 2015, namun sudah sangat megah dari segi bangunan dan sudah lengkap s1, s2, dan s3 nya. Menurut kami, perkembangan dari kampus ini sangat luar biasa.
Setelah kami sampai ditempat penginapan, kami dibagi tiga. Dosen, Santri Putra dan Santri Putri. Kami sempat dibuat kagum oleh para santri yang menyambut, barang-barang kami, diangkatkan sampai dikamar, padahal saya bilang, "Mas, saya bawa sendiri saja". Masnya bilang begini"Tidak apa-apa Pak, anda kan Dosennya, dan kami disuruh untuk membantu jenengan."
Kamar yang kami tempati ini luar biasa besarnya. Kamarnya lebih besar daripada rumah saya. Dalam kamar ada beberapa ruangan dan juga ada dapurnya. Kamar mandinya se level Hotel. Pokoknya kami sangat puas bermalam di Pesantren ini.
Setelah tidur sebentar sekitar 1 jam, saya langsung mandi dan persiapan shalat malam, dan setelah shalat malam, saya duduk di depan kamar. Perlu diketahui, bangunan yang kami gunakan untuk menginap ini kalau tidak salah lima lantai. dan kami menempati lantai 1 dan dua. Lantai satu untuk dosen, dan lantai dua untuk mahasiswa putra dan Putri. Saya duduk di depan kamar, ternyata udah ada persiapan kursi-kursi dan pentas untuk acara esok pagi, yaitu Seminar Studi banding kami ini.
Ternyata Pesantren Amanatul Ummah benar-benar telah mempersiapkan untuk penyambutan kedatangan kami disini. Memang tujuan awalnya adalah kami menginap disini dan paginya kami ingin mendapatkan Ilmu dari Kiai yang luar biasa, yaitu Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin , MA.
Sambil duduk-duduk tempat acara itu, kira-kira pukul setengah empat, sura sayu-sayu di masjid terdengar shalat berjamaah shalat malam dan dzikir. Kami tunggu hingga Adzan Subuh berkumandang, dan setelah Adzan berkumandang, kami dan rombongan putra dan putri langsung menuju masjid, ternyata masjidnya luar biasa juga indah dan megah, dan setelah adzan ternyata ada dzikir yang sangat panjang sampai kami hampir ketiduran dalam kondisi duduk. Hehehe, maklum jarang dzikir malam.
Setelah iqamah langsung semuanya berdiri dan yang menjadi imam shalat adalah sepertinya mahasiswa. Karena masih kelihatan muda. Suaranya mantap, keren sekali. Meski surat-surat yang dibaca panjang, tapi kami sangat menikmatinya. Setelah shalat ada wiridan, karena kami lelah, akhirnya kami tidak ikut wiridan dan kami keluar terlebih dahulu.
Diluar ternyata ada Ajudannya Kiai, yaitu Kepala MTs Amanatul Ummah dan Syaikh Guru Tugas dari Mesir. Beberapa mahasiswa ada yang mencoba praktik Bahasa Arab bersama beliau, dan saya sendiri memilih untuk mendengarkan saja dan sambil foto-foto di depan area Masjid.
Tidak lama kemudian, ada mobil Fortuner menghampiri kami dan meminta kami untuk masuk, namun saya tidak masuk, tapi dua rekan dosen yang ikut mobil tersebut dan saya bergabung dengan masasiswa naik bis untuk menuju ndalem Kiai.
Kami dan rombongan naik bis sekitar lima km menuju ndalem Kiai Prof. Dr. Asep Saifuddin Chalim, MA. Sampai disana ada masjid besar sekali dan ada santri putri yang berada di area halaman Masjid yang mendengarkan pengajian langsung dari Kiai, sedangkan santri putra yang berbaju putrih semua, berada di dalam masjid sambil memegang kitab kuning yang fokus mendengarkan pengajian Kiai. Suara Kiai sangat lantang sekali dan semangat dalam mengajari kitab kuning kepada para santri, juga kiai memberikan selingan kepada santri berupa nasihat atau motivasi agar semangat dalam mencari ilmu.





